Dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM dengan kualifikasi yang link and match dengan kebutuhan industri saat ini, Kementerian koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengajak segenap masyarakat Indonesia dari berbagai sektor kerja untuk mengikuti pelatihan vokasi training of trainer (ToT) diberbagai bidang, seperti pertanian, bioteknologi, big data IOT hingga kuliner.
Hal itu terungkap dalam Sosialisasi Pelaksanaan Training of Trainer Vokasi Tiongkok 2024, oleh Plt. Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastruktur Kemenko Marves, Andi Yulianti Ramli, di Mentari Hall Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Padang, Jl. Ulu Gadut, Senin (6/11/2023).
Dalam pemaparannya Yulianti menyebut bahwa ToT Kejuruan ini merupakan kerjasama antara Kemenko Marves dengan National Development and Reform Comission (NDRC) Republik Rakyat Tiongkok yang merupakan tindak lanjut KTT G20 sebagai upaya peningkatan kapasitas, pertukaran dan kerjasama dalam pembangunan berkelanjutan.
“Peluang ini sangat bagus, dengan sistem cost sharing, ToT ini terbuka bagi siapa saja yang berkemauan besar untuk pengembangan karirnya. Apakah karyawan pemerintah, swasta hingga mahasiswa. Makanya kami adakan sosialisasi supaya lebih banyak yang ikut,” ungkap Yulianti.
Yulianti juga menjelaskan pelaksanaan ToT Vokasi ini sudah dimulai pada bulan Juni tahun ini di Suzhou Industrial Park Institude of Vocational Technology (SIPIVT) di Suzhou pada Batch 1 sebanyak 290 orang untuk 11 kelas pada sektor industri. Lalu dilanjutkan pada Batch 2 sebanyak 41 orang di Shaan’xi Polytechnic Institute.
Pada tahun 2024 direncanakan 19 topik pelatihan yang diantaranya Aviation, Rail Tech, Supply Chain, Biotechnologies, Aquaculture, Agriculture, Tourism, Tol Road Management Tech, Transportation Tech Man, Electric Vehicle, AI & Robotics, Battery Manufacturing, Big Data & IoT, Building Information Modelling, Chinese Culinary, Electric Engineering, Material Processing, IoT Mechanical Engineering, dan lainnya.
“Diharapkan peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menambah skill pada bidang yang dipelajari. Tidak hanya skill saja yang di dapat tetapi juga perubahan attitude dan soft skill yang dapat merubah pandangan mereka terhadap pekerjaan,” tambah Yulianti.
Lebih lanjut menurut Yulianti, pihaknya dalam waktu dekat juga akan melakukan sosialisasi lebih intensif lagi kepada kepala daerah dan legislatif beserta jajaran di Pemerintahan Sumatera Barat.(fia/rls)