Headline

Sekjen Gerindra Minta Kader Masif Kampanyekan Prabowo-Gibran: Tidak Ada Satu Desa yang Tidak Terjamah

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri konsolidasi kader Gerindra Kota Bogor, Selasa (29/11). Dalam sambutannya Muzani berbicara tentang kewajiban seluruh kader Gerindra untuk memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Menurutnya, kemenangan Prabowo-Gibran adalah hal utama yang harus dilakukan dalam kerja-kerja politik lainnya. Itu sebabnya, Muzani meminta agar setiap kader mengkampanyekan Prabowo-Gibran dan program prioritasnya sampai ke desa-desa di setiap kelurahan.

“Karena iru Gerindra harus mengambil porsi besar untuk kemenangan Prabowo. Itu sebabnya sosialisasi kita, kampanye kita untuk Pak Prabowo Gibran harus masif. Tidak ada satupun kelurahan yang tidak terjamah oleh Prabowo-Gibran di desa-desa, kampung-kampung, dan di gang-gang perkotaan. Kalau itu dijalankan dengan baik, saya perkirakan tidak sulit untuk Prabowo-Gibran menang satu putaran,” kata Muzani.

“Sampaikan kepada rakyat tentang program prioritas Pak Prabowo. Pemberian makan siang dan susu gratis adalah cara tepat untuk mempersiapkan generasi yang unggul menuju Indonesia Emas. Dan mengatasi kelangkaan pupuk bagi petani adalah cara untuk kita memberantas kemiskinan dan kemandirian pangan,” imbuhnya.

Muzani juga merespons pihak-pihak yang mencoba memdegradasi istilah gemoy dan santuy yang saat ini melekat pada gaya kampanye pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Menurut Muzani, identitas gempoy dan santuy yang disematkan kepada Prabowo-Gibran adalah salah satu kreasi dan innovasi di ruang politik Indonesia yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Kesenangan orang-orang terhadap Prabowo Subianto meningkat tajam. Itu meningkat karena suasana para milenial sekarang gandrung terhadap pasangan ini. Kegandrungan itu disebabkan kita melakukan inovasi dan kreasi terhadap kebutuhan jaman hari ini. Maka Pak Prabowo yang posisinya seperti itu dikemas menjadi gemoy. Tapi kreativitas yang menjadi gemes kepada Prabowo akhirnya menimbulkan efek positif di kalangan milenial dan gen Z,” jelas Muzani.

“Kita tenang-tenang saja menghadapi kritik, hujatan, hoaks dan fitnah dengan cara itu. Lantas itu dianggap sebagai sebuah cara yang menghilangkan substansi demokrasi dan tidak menawarkan gagasan ide dalam demokrasi. Substansi demokrasi adalah kemampuan kita meyakinkan pemilih agar rakyat tertarik terhadap apa yang mereka harapkan. Gemoy atau gimmick bukan sesuatu yang melanggar prinsip demokrasi karena rakyat pada akhirnya akan menentukan pilihannya di kotak suara,” tambah Wakil Ketua MPR itu.

Muzani menganggap pihak-pihak yang menyerang Prabowo-Gibran karena kegandrungan milenial atas gemoy itu disebabkan ketidakmampuan pihak lain untuk mengisi ruang kreativitas dan inovasi dalam berpolitik.

“Jangan serang kami ketika kreativitas dan inovasi yang kita lakukan dengan santuy, dengan gemoy dianggap menghilangkan substansi demokrasi. Ini situasi yang kita hadapi hari ini dan saya berharpa semua kader Gerindra tenang-tenang saja, santai-santai saja, senyumin saja,” tutup Muzani.

Related Posts

1 of 14